Archive for 2014
UJI KANDUNGAN BORAKS PADA CIMOL
CARA UJI
KANDUNGAN BORAKS PADA CIMOL
Alat
dan bahan
Alat
:
-
Erlenmeyer 250 ml
-
Kertas saring Whatman no 40
-
Gunting
-
Pipet volume
-
Labu ukur 50 ml
-
Kaca arloji
-
Kertas saring biasa yang sudah dilapisi
dengan kapas
-
Pipet 10 ml filtrate
-
Tabung reaksi
-
Kertas putih HVS
-
Pinset
Bahan
:
-
25 gr cimol (sbg sampel)
-
Aquades
-
100 ml alcohol 80%
-
1,5 – 2 gr turmeric/curcumin powder
-
1 gr H3BO3
-
0,7 ml HCl pekat
-
0,7 ml HCl
Langkah
Kerja
Langkah 1 Membuat Kertas Kunyit
Tambahkan 100 ml alcohol 80% dalam 1,5 – 2 gr turmeric / curcumin powder dalam Erlenmeyer 250 ml bertutup. Kocok selama 5 menit, kemudian saring. Celupkan kertas saring Whatman no 40 dalam larutan tersebut. Keringkan dengan diangin-anginkan. Setelah kering, gunting dalam bentuk memanjang dan simpan dalam tempat yang rapat dan terhindar dari cahaya.
Tambahkan 100 ml alcohol 80% dalam 1,5 – 2 gr turmeric / curcumin powder dalam Erlenmeyer 250 ml bertutup. Kocok selama 5 menit, kemudian saring. Celupkan kertas saring Whatman no 40 dalam larutan tersebut. Keringkan dengan diangin-anginkan. Setelah kering, gunting dalam bentuk memanjang dan simpan dalam tempat yang rapat dan terhindar dari cahaya.
Langkah 2 Membuat Larutan Standar Asam Borat
Larutkan 1 gr H3BO3; dalam aquades sampai 100 ml. Pipet 0,0 ml ; 0,1 ml ; 0,2 ml ; 0,5 ml ; 0,75 ml ; 1,0 ml ; 2,5 ml ; 5 ml larutan tersebut, masukkan dalam labu ukur 50 ml. Encerkan dengan 10 ml aquades kemudian tambahkan 0,7 ml HCl pekat, tutup rapat, kocok. Standar ini bernilai 0,00 ; 0,02 ; 0,04 ; 0,10 ; 0,15 ; 0,20 ; 0,50 dan 1,00 % H3BO3 dalam sample.
Larutkan 1 gr H3BO3; dalam aquades sampai 100 ml. Pipet 0,0 ml ; 0,1 ml ; 0,2 ml ; 0,5 ml ; 0,75 ml ; 1,0 ml ; 2,5 ml ; 5 ml larutan tersebut, masukkan dalam labu ukur 50 ml. Encerkan dengan 10 ml aquades kemudian tambahkan 0,7 ml HCl pekat, tutup rapat, kocok. Standar ini bernilai 0,00 ; 0,02 ; 0,04 ; 0,10 ; 0,15 ; 0,20 ; 0,50 dan 1,00 % H3BO3 dalam sample.
Langkah 3 Perlakuan Sampel
Larutkan 25 gr sampel dalam 50 ml aquades, tutup dengan kaca arloji. Didihkan sebentar. Kemudian masukkan dalam lemari pendingin selama ± 30 menit sampai lemaknya membeku. Saring dengan menggunakan kertas saring biasa yang sudah dilapisi dengan kapas.
Pipet 10 ml filtrate, masukkan dalam tabung reaksi. Tambahkan 0,7 ml HCl, kocok.
Larutkan 25 gr sampel dalam 50 ml aquades, tutup dengan kaca arloji. Didihkan sebentar. Kemudian masukkan dalam lemari pendingin selama ± 30 menit sampai lemaknya membeku. Saring dengan menggunakan kertas saring biasa yang sudah dilapisi dengan kapas.
Pipet 10 ml filtrate, masukkan dalam tabung reaksi. Tambahkan 0,7 ml HCl, kocok.
Langkah 4 Pengujian
Celupkan kertas kunyit dalam larutan sample sampai setengah bagian. Angkat dan letakkan diatas kertas putih. Gunakan pinset untuk memegang kertas saring tersebut. Lakukan juga untuk larutan standar.
Setelah ± 1 jam pada suhu ruang maka kertas tersebut sudah cukup kering untuk uji pembandingan. Lakukan pencocokan warna di tempat terang (bukan sinar lampu). Bila warna kertas sample sama dengan salah satu kertas standar, maka kadar boraks dalam sample dinyatakan sama dengan larutan standar tersebut. Bila warna kertas sample berada diantara 2 warna kertas standar, maka perkirakan nilainya. Bila warna keluar dari range standar, ulangi uji sample dengan komposisi 5 ml filtrat, 5 ml aquades, 0,7 ml HCl dan hasil pembacaannya nanti dikalikan 2.
Celupkan kertas kunyit dalam larutan sample sampai setengah bagian. Angkat dan letakkan diatas kertas putih. Gunakan pinset untuk memegang kertas saring tersebut. Lakukan juga untuk larutan standar.
Setelah ± 1 jam pada suhu ruang maka kertas tersebut sudah cukup kering untuk uji pembandingan. Lakukan pencocokan warna di tempat terang (bukan sinar lampu). Bila warna kertas sample sama dengan salah satu kertas standar, maka kadar boraks dalam sample dinyatakan sama dengan larutan standar tersebut. Bila warna kertas sample berada diantara 2 warna kertas standar, maka perkirakan nilainya. Bila warna keluar dari range standar, ulangi uji sample dengan komposisi 5 ml filtrat, 5 ml aquades, 0,7 ml HCl dan hasil pembacaannya nanti dikalikan 2.
Analisis Kimia Kuantitatif
Adalah suatu rangkaian pekerjaan analisis yang bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau senyawa dalam suatu sampel yang kita analisa. contoh : misal kita memperoleh tempe dan diminta menentukan kadar protein dalam tempe tersebut. maka untuk mengetahuinya kita lakukan analisa kuantitatif.
Bila kita perhatikan perbedaan dari analisis kualitatif dan kuantitatif yang paling umum adalah pada tujuan dan hasil analisa. jika pada kualitatif diminta untuk menentukan keberadaan suatu zat, pada kuantitatif diminta untuk menentukan jumlah suatu zat. dan dari hasil analisa,umumnya analisa kualitatif memberikan hasil berupa data secara objektif ,sedangkan pada kuantitatif umumnya memberikan hasil berupa data matematis (numerik).
Dalam suatu pengerjaan Analisis Kimia tentu diperlukan suatu instrumen(peralatan) untuk menunjang keperluan analisa. menurut teknik dan instrumennya Analisis Kimia dibagi menjadi dua, yaitu Analisis konvensional(tradisional) dan Analisis instrumental(modern). Analisis Konvensional adalah suatu teknik analisa menggunakan alat-alat konvensional, misalnya pada salah satu contoh metode analisis titrimetri yang menggunakan peralatan gelas kaca. sedangkan Analisis Instrumental adalah suatu teknik analisa menggunakan peralatan canggih dan modern misalnya spektrofotometri yang menggunakan alat spektrofotometer ataupun titrimetri secara konduktometris ataupun potensiometris. Sebetulnya kurang tepat juga jika diklasifikasikan berdasarkan keberadaan instrumennya, karena ada suatu kasus analisa yang bisa menggunakan kedua cara tersebut, tapi ada juga yang dalam kasus tertentu yang dikhususkan hanya dengan satu cara saja dikarenakan tujuan analisa atau keingin-tercapainya suatu faktor (ketelitian misalnya). tetapi untuk mewakili tentang teknik dan instrumennya klasifikasi diatas pun tidak disalahkan juga karena pada intinya segala sesuatu yang berhubungan dengan analisis kembali pada tujuan kita melakukan suatu analisa.
Itulah sedikit paparan mengenai apa itu Analisis Kimia. Sebetulnya masih banyak lagi hal berhubungan dengan hal tersebut. alangkah baiknya bagi para rekan-rekan, terutama yang berminat bergelut di bidang Analisis Kimia untuk mencari literatur-literatur lain untuk memperluas pengetahuan di bidang keanalisan dan lebih paham seperti apa pekerjaan Analisis Kimia itu.
Dibawah ini adalah beberapa alat yang biasa digunakan
pada analisa kuantitatif,atau bisa di sebut juga Alat kimia kuantitatif :
1.Gelas ukur
Gelas ukur: berupa gelas tinggi
dengan skala di sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca atau plastik yang tidak
tahan panas. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.
Fungsi :
Untuk mengukur volume larutan tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu
2. Pipet
Pipet adalah alat untuk mengambil cairan dalam
jumlah tertentu maupun takaran bebas. Jenisnya :
- Pipet seukuran : digunakan untuk mengambil cairan dalam jumlah
tertentu secara tepat, bagian tengahnya menggelembung.
- Pipet berukuran : berupa pipa kurus dengan skala di sepanjang
dindingnya. Berguna untuk mengukur dan memindahkan larutan dengan volume
tertentu secara tepat.
- Pipet tetes : berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan
ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk
mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.
3.Neraca/timbangan
Fungsi :
Sebagai alat untuk pengukuran massa bahan yang akan digunakan
dalam praktikum. Timbangan/neraca dikategorikan kedalam sistem mekanik dan
juga elektronik. Timbangan elektronik/elektrik biasa digunakan untuk
menimbang bahan praktikum dengan dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Prinsip
kerjanya yaitu meletakkan bahan pada timbangan tersebut kemudian melihat angka
yang tertera pada layar, dan angka itu merupakan berat dari bahan yang
ditimbang.
4.Termometer
Funsi :
untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun
perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo
yang berarti bahang dan meter yang berarti untuk mengukur.
Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah
termometer air raksa.
5.Piknometer
Piknometer adalah suatu alat yang terbuat dari kaca, bentuknya menyerupai
botol parfum atau sejenisnya.
Fungsi :
piknometer merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur nilai massa jenis atau densitas fluida. Terdapat beberapa macam
ukuran dari piknometer, tetapi biasanya volume piknometer yang banyak
digunakan adalah 10 ml dan 25 ml, dimana nilai volume ini valid pada
temperature yang tertera pada piknometer tersebut.
6.Gelas Kimia
Gelas Kimia (beaker) : berupa gelas tinggi,
berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca
borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 oC. Ukuran alat ini ada
yang 50 mL, 100 mL dan 2 L.
Fungsi :
- Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat
ketelitian yang tinggi
- Menampung zat kimia
- Memanaskan cairan
- Media pemanasan cairan
CONTOH SOAL IPA KELAS XI (LENGKAP DENGAN JAWABAN)
1. Penjalaran
batang di atas permukaan tanah disebut…
b. Rizom e. Tunas
c. Umbi
batang
2. Perkembangbiakan
tanaman dengan menempelkan mata tunas dari suatu tanaman ke batang tanaman
lainnya yang sejenis disebut…
a. Cangkok
d. Menyambung
b. Stek
e. Merunduk
c. Okulasi
3. Pistilus
terdiri atas…
a. Stilus,filament,kalik d. Ovarium,stigma,pollen
b. Stilus,stigma,filament e. Stilus,stigma,ovarium
c. Antera,pollen,korola
4. Bagian-bagian
bunga yang memiliki fungsi menarik perhatian para serangga disebut…
a. Kalik
d. Korola
b. Kelopak
e. Stamen
c. Pistilus
5. Menurut
asal serbuk sarinya, dibawah ini yang bukan termasuk penyerbukan adalah…
a. Autogami d. Geitonogami
b. Alogami e. Bastar
c. Didesious
6. Bila
kegagalan penyerbukan disebabkan karena panjang antara tangkai benang sari dan
tangkai putik tidak sama dan berbeda jauh disebut…
a. Heterostili d. Herkogami
b. Dikogami
e. Didesious
c. Alogami
7. Jika
tanaman memiliki ciri-ciri mahkota bunga mempunyai warna yang menarik, serbuk
sari lengket, bunga menghasilkan nectar. Dilihat dari perantaranya tanaman
dengan cirri-ciri seperti diatas disebut…
a. Zoogami d. Hidrogami
b. Anemogami e. Antropogami
c. Herkogami
8. Pada
tumbuhan angiospermae, pollen akan mengalami pembelahan membentuk dua macam
inti yaitu…
a. Inti
sperma dan inti kandung kemih d. Inti sperma dan ovum
b. Inti
sperma dan zigot e. Zigot dan ovum
c. Inti
kandung lembaga sekunder dan ovum
9. Inti
sperma 2 dan inti kandung lembaga sekunder akan membentuk…
a. Endosperm d. Zigot
b. Ovum
e. Sperma
c. Pollen
10. Pemencaran
tanaman dengan bantuan manusia disebut…
a. Antropokari d. Hidrokori
b. Anemokori e. Zookori
c. Torikori
11. Pemencaran
tanaman dengan bantuan kelelawar disebut…
a. Entomokori
d. Ornitokori
b. Mamokori e. Mimikri
c. Kiroptorokori
12. Anggrek
dapat mengalami kegagalan penyerbukan secara autogami dikarenakan serbuk sari
tidak berada pada tempat yang semestinya yang disebut…
a. Herkogami d. Dikogami
b. Heterostili e. Didesious
c. Autogami
13. Modifikasi
dari daun yang menghasilkan umbi disebut…
a. Umbi
batang d. Stolon
b. Umbi lapis e. Rizom
c. Umbi
akar
14. Pinus
dan damar adalah contoh tanaman yang penyerbukannya secara…
a. Antropogami d. Hidrogami
b. Zoogami e. Anemogami
c. Alogami
15. Bila
dilihat dari waktu masaknya putik dan serbuk sari, penyerbukan pada seledri
merupakan cotoh dari…
a. Autogami d. Protagini
b. Geitonogami
e. Anemogami
c. Protandri
16. Penyerbukan
yang terjadi pada bunga yang belum mekar disebut…
a. Kleistogami d. Dikogami
b. Geitonogami e. Alogami
c. Hidrogami
17. Dibawah
ini yang bukan termasuk kerugian
reproduksi tumbuhan secara vegetatif adalah…
a. Mudah
roah d. Mudah diserang hama
b. Lebih cepat berbuah e. Umur tanaman anakan lebih pendek
c. Tanaman
induk akan menderita bila terlalu banyak bagian yang di cangkok
18. Dibawah
ini adalah contoh tumbuhan gymnospermae, kecuali…
a. Pakis
haji d. Gnetum gnemon
b. Pinus e. Damar
c. Rumput-rumputan
19. Inti
sperma 1 (n) + ovum (n) = …
a. Zigot d. Kandung lembaga sekunder
b. Antipoda e. Embrio
c. Sinergid
20. Yang
bukan termasuk ciri-ciri reproduksi generatif pada tumbuhan angiospermae
adalah…
a. Biji
tertutup oleh daun buah d. Bunga bervariasi
b. Terjadi pembuahan tunggal e. Terjadi
pembuahan ganda
c. Penyerbukan
berarti jatuhnya serbuk sari ke kepala putik
B.
Uraian
1. Apa
yang dimaksud dengan reproduksi tanaman secara vegetatif?
Jawab:
Reproduksi
tanaman secara vegetatif adalah proses perkembangbiakan tanaman tanpa
melibatkan pertemuan antara gamet jantan dan betina.
2. Apa
saja keuntungan dari reproduksi tanaman secara vegetatif?
Jawab:
a. Memperoleh
keturunan baru dengan sifat yang sama dengan induknya
b. Lebih
cepat berbuah
c. Dapat
dikembangbiakan tanpa menunggu beruah
d. Dapat
dikembangbiakan atau dilestarikan walaupun tidak menghasilkan uah atau biji.
3. Jelaskan
yang kamu ketahui tentang reproduksi tanaman secara generatif!
Jawab:
Reproduksi
tanaman secara generatif meliatkan gamet jantan dan betina. Alat
perkembangbiakan secara kawin atau generatif atau sexual pada tumbuhan adalah
bunga.
4. Sebutkan
ciri-ciri reproduksi generatif pada tumbuhan gymnospermae!
Jawab:
1) Biji
terbuka atau tidak dibungkus oleh daun buah
2) Bunga
kecil-kecil atau tidak memiliki mahkota bunga
3) Penyerbukan
berarti jatuhnya serbuk sari pada ruang tetes penyerbukan
4) Terjadi
pembuahan tunggal
5. Jelaskan
perkembangan ovum dalam pembuahan pada tumbuhan angiospermae!
Jawab:
Pada
angiospermae gamet betina dibentuk di dalam bakal biji atau kantung lembaga.
Pada bagian ini terdapat sel induk megaspora yang diploid. Sel ini akan
membelah secara meiosis dan dari satu sel induk kantung lembaga membentuk 4 sel
yang haploid. Tiga sel akan mereduksi dan lenyap tinggal 1 yang berkembang.
Selanjutnya, sel ini membelah secara mitosis 3 kali dan terbentuklah 8 sel.
Dari sel yang berjumlah 8 ini,3 sel akan bergerak menuju arah yang berlawanan
dengan mikropil (disebut sel antipoda), 2 sel lainnya menjadi kandung lembaga
sekunder, dan 3 sel terakhir menuju ke dekat mikropil. Dari 3 sel ini, yang dua
menjadi sinergid dan satu menjadi sel telur. Dalam keadaan seperti ini kandung
lembaga sudah masak dan siap dibuahi. Putik yang sudah masak biasanya
mengeluarkan cairan lengket pada ujungnya yang berfungsi sebagai tempat
melekatnya serbuk sari.